You Are Reading

0

HAruSkAH SaYa KoRBanKAn KeHIdUPaN YaNg ABaDi (AKheRAt) HanYA UnTUk KeHIdUpAn DUniA SeSAaT (BeRnAUnG SEjeNAk)

GIBRANO MUTHOTA Jumat, 18 Juni 2010


AKhLaK yANg di CoNtohKAn  RoSuLuLLOH  SAW.

Dalam sebuah Hadist dikisahkan , Suatu ketika pada siang hari , Sayidina Umar ra. berkunjung kerumah Rosululloh SAW., dimana saat itu beliau  sedang tidur beristirahat, dengan dada telanjang.  Ketika beliau bangun tampaklah pada punggungnya terdapat garis-garis merah karena kasarnya alas tidur beliau, yang dibuat dari pelepah kurma. Melihat pemandangan ini, Sayidina Umar ra. menangis. beliau yang terkenal keras saat itu luluh hatinya ketika melihat Rosullulloh SAW. dalam kondisi seperti itu.
Rosul bertanya : " Apa yang membuat kamu menangis wahai sayidina Umar ?. Umar berkata. " Saya malu  ya Rosululloh. Engkau adalah pemimpin kami, Engkau adalah Rosul ALLAH , manusia pilihan, manusia yang dimuliakan-NYA,Engkau adalah pemimpin ummat, namun engkau tidur di atas alas pelepah kurma yang kasar seperti ini, sementara kami yang Engkau pimpin tidur di atas alas yang empuk. Saya malu Ya Rosululloh, selayaknya engkau mengambil alas tidur yang lebih dari  ini". Rosul menjawab : " Apa urusan saya dengan dunia ini. ? Tidak ada urusan diri saya dengan dunia ini kecuali seperti orang yang sedang mengembara dalam musim panas menempuh sebuah perjalanan yang cukup panjang, lalu sekejap mencoba bernaung di bawah sebuah pohon yang rindang untuk sekejap melepas lelah. setelah itu dia pun kemudian pergi meninggalkan tempat peristirahatannya." Kata Rosul : haruskah saya korbankan kehidupan yang abadi (Akherat) hanya untuk bernaung sejenak menikmati itu?.

Khalifah Umar ra.  kedatangan Putranya Abdullah :

Kisah ini Layak kita renungkan :
Suatu ketika Putra nya bernama Abdullah meminta dibelikan baju kepada ayahnya Khalifah Umar ra. Secara spontan Umar ra. langsung marah kepada  Abdullah sambil mengatakan : " Apakah karena kamu anak seorang Amirul Mu'minin lantas kamu ingin bajumu selalu lebih baik dari anak-anak yang lain ?
Abdullah menjawab : Tidak Ayah!. Justru saya khawatir malah kondisi saya ini akan menjadi Fitnah. menjadi bahan cemoohan orang lain di mana anak amirul mu'minin tidak pernah ganti-ganti , sebab dia hanya memiliki dua baju, dimana bila yang satu dipakai yang satu di cuci dan seterusnya.
Kemudian Sayidina Umar ra. berkata : " Baiklah Nak, saya  ingin belikan kamu baju baru hanya saja  sayang ayah belum punya uang.  untuk itu kamu saya utus menemui "Kholifah Baitul Maal (Bendahara Negara) , sampaikan kepada beliau salam dari ayah  dan katakan pula bahwa ayah bermaksud mengambil gaji bulan depan untuk membelikan kamu baju baru.
Abdullah langsung menemui Bendaharawan negara dengan mengatakan. "Ada salam dari ayah, dan ayah minta supaya gaji bulan depan bisa di ambil/diserahkan saat ini untuk membeli baju baru"
Bendaharawan tersebut mengatakan : " , sampaikan kembali salamku kepada ayahmu,  dan katakan bahwa aku tidak bersedia mengelurkan uang itu (gaji)" Tanyakan kepada ayahmu , apakah ayahmu yakin sampai bulan depan beliau masih menjabat Amirul Mu'minin, sehingga berani mengambil uang gajinya bulan depan sekarang?. Andaikata dia yakin sampai  bulan depan dia masih menjabat Amirul Mu'minin, yakinkah sampai besok dia masih hidup, bagaimana  kalau besok ia meninggal dunia , padahal gajinya bulan depan sudah dikeluarkan. Mendengar jawaban bendaharawan yang demikian itu, pulanglah Abdullah segera menemui ayahnya sambil menyampaikan pesan dari bendaharawan tersebut.
Mendengar penuturan anaknya, Umar langsung menggandeng tangan anaknya sambil mengatakan , antarkan saya menemui bendaharawan  tadi.
Begitu sampai di hadapan bendaharawan tersebut, Sayidina Umar ra. langsung memeluknya, sambil mengatakan, terimakasih, saudara telah mengingatkan saya terhadap satu keputusan yang nyaris saja salah.
Demikianlah kisah sayidina Umar.

Allah SWT. telah mengingatkan tentang bahayanya manusia-manusia yang menjadikan dunia ini sebagai tujuan hidupnya, " Maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya." (An Naazi'aat 79: 39)
" Maka berpalinglah(hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-NYA dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (An Najm, 53: 29-30)

Sungguh Akhlak yang dicontohkan Oleh Rosululloh SAW. dan para sahabat yang demikian mulianya bisa terwujud tiada lain karena adanya benteng keimanan yang sangat kuat dan kokoh.
Semoga kita bisa meneladani apa yang menjadi perilaku Rosul dan Para sahabatnya.  Amien.!

PENGENDALIAN HAWA NAPSU

Orang yang beriman kepada Allah dan beriman kepada hari pembalasan / akhirat. diharapkan dapat mengendalikan kecenderungan hawa napsunya untuk :
1. Hanya mencintai yang dicintai ALlah dan
2. Membeci yang dibenci ALLAh
3. Mencintai sesuatu di dunia jika yang dicintainya itu di cintai Allah SWT.

Di dalam Al Qur'an ,  ALLAH SWT. menjelaskan  tentang sifat-sifat orang-orang yang muttaqin , mereka di antaranya adalah yang meyakini akan adanya kehidupan akherat. sehingga dia mampu mengendalikan kecenderungan hawa napsunya. Sebaliknya orang-orang yang tidak meyakini akan adanya kehidupan  akhirat, "Mereka tidak pernah takut dengan hisab ALLAH, dan mereka telah mendustai ayat-ayat ALLAH dengan dusta yang Nyata "(An-Naba -78 : 27-28)

Di dalam Alqu'an ALLAH SWT. Mengisahkan  dialog sesama Muslim di Akhirat Yakni Antara Muslim yang ahli surga dengan Muslim berdosa yang masuk dalam neraka Jahanam. Muslim Penghuni surga bertanya kepada muslim penghuni Neraka. " Apa yang menyebabkan kamu masuk dalam Neraka " ?
Mereka menjawab : " Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan kami mendustakan hari pembalasan hingga datang kepada kami kematian," (Al Mudadatstsir, 74 : 42-46)

Kemudian Muslim penghuni Neraka bertanya : Bagaimana anda bisa masuk surga  tanyanya :
Kami masuk surga karena "dengan kesabaran dan tidak meninggalkan sholat " (Al Baqoroh  2 : 153) dan menjalankanya dengan dengan iklas ,  dan Menyukai orang-orang yng sabar ".(Al Ali Imron 3: 148))
Sehingga ALLAH memberikan berita gembira " dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar. (Al Baqoroh 2: 155) dan ALLAh berkata "Waad  khulii Jannah " Masuklah dalam Syurga-KU (Al Fajr 89 : 30)
Al Qur'an menjelaskan berbagai kebaikan di dunia dan di akherat sebagai balasan atas kesabaran. Sukses di dunia kemenangan di akherat. Tentu saja sangat tergantung dari mutu kesabarannya.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

 
Copyright 2010 uNeQ-UnEq mAMpEt